Nama : Rio Aldi K
NIM : 13.11.7049
Kelas : 13-S1TI-05
Pengertian :
Use-case
diagram merupakan model diagram UML yang digunakan
untuk menggambarkan requirementfungsional yang diharapkan dari
sebuah sistem. Use-case diagram menekankan pada “siapa”
melakukan “apa” dalam lingkungan sistem perangkat lunak akan dibangun. Use-case
diagram sebenarnya terdiri dari dua bagian besar; yang pertama adalah use
case diagram (termasuk gambar use case dependencies) dan use
case description.
Use-case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use-case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use-case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.
Use-case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use-case, dan interaksi diantara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun. Use-case diagram menjelaskan manfaat suatu sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada di luar sistem. Diagram ini menunjukkan fungsionalitas suatu sistem atau kelas dan bagaimana sistem tersebut berinteraksi dengan dunia luar.
Use-case
diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk
menangkap requirement system dan untuk memahami bagaimana
sistem seharusnya bekerja. Selama tahap desain, use-case diagram berperan
untuk menetapkan perilaku (behavior) sistem saat diimplementasikan.
Dalam sebuah model mungkin terdapat satu atau beberapa use-case diagram.
Kebutuhan atau requirements system adalah fungsionalitas apa
yang harus disediakan oleh sistem kemudian didokumentasikan pada model use-case yang
menggambarkan fungsi sistem yang diharapkan (use-case), dan yang
mengelilinginya (actor), serta hubungan antara actor dengan use-case(use-case
diagram) itu sendiri.
v Use
case class digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit
fungsi/layanan yang disediakan oleh sistem (or bagian sistem: subsistem atau
class) ke pemakai.
v Use
case dapat
dilingkupi dengan batasan sistem yang diberi label nama sistem.
v Use
case adalah
sesuatu yang menyediakan hasil yang dapat diukur ke pemakai atau sistem
eksternal.
Karakteristik :
– Use cases adalah interaksi atau dialog antara sistem dan actor, termasuk pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem.
– Use cases diprakarsai oleh actor dan mungkin melibatkan peran actor lain. Use cases harus menyediakan nilai minimal kepada satu actor.
– Use cases bisa memiliki perluasan yang mendefinisikan tindakan khusus dalam interaksi atau use case lain mungkin disisipkan.
– Use case class memiliki objek use case yang disebut skenario. Skenario menyatakan urutan pesan dan tindakan tunggal.
– Use cases adalah interaksi atau dialog antara sistem dan actor, termasuk pertukaran pesan dan tindakan yang dilakukan oleh sistem.
– Use cases diprakarsai oleh actor dan mungkin melibatkan peran actor lain. Use cases harus menyediakan nilai minimal kepada satu actor.
– Use cases bisa memiliki perluasan yang mendefinisikan tindakan khusus dalam interaksi atau use case lain mungkin disisipkan.
– Use case class memiliki objek use case yang disebut skenario. Skenario menyatakan urutan pesan dan tindakan tunggal.
Berikut adalah cara menggambar use-case
diagram:
Catatan:
Sebelum membuat use-case diagram, sebaiknya diawali dengan membuat FDD terlebih dahulu. Hal ini sekedar untuk membantu mengidentifikasi proses-proses dalam sistem.
Sebelum membuat use-case diagram, sebaiknya diawali dengan membuat FDD terlebih dahulu. Hal ini sekedar untuk membantu mengidentifikasi proses-proses dalam sistem.
1) Mulai
dengan mendaftarkan aktor yang berhubungan dengan Use-case, baik
sebagai sender maupunreceiver.
2) Komponen
dalam use-case diagram adalah Nama Use-case,
Deskripsi Use-case dan Pelaku yang berpartisipasi dan perannya.
3) Temukan dependency yang
mendemonstrasikan hubungan semantik antara dua Use-case. Jika Use-case “A”
berubah dapat mengakibatkan Use-case “B” akan berubah pula.
Ada 2 macam dependency yang perlu diperhatikan yaitu include dan extend.
Ada 2 macam dependency yang perlu diperhatikan yaitu include dan extend.
Dependency include:
Sebuah Use-case dapat meng-include fungsionalitas Use-case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa Use-case yang di-include akan dipanggil setiap kali Use-case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah Use-case dapat di-include oleh lebih dari satu Use-case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common.
Contoh Use-case (include)
Keterangan:
Pasien harus membuat temu janji sebelum diberikan perawatan yang diperlukan untuk mengobati penyakit yang dideritanya. Use-case “Make Appointment” meng-include fungsionalitas dari Use-case “Get Treatment” sebagai bagian dari proses saat dieksekusi.
Dependency extend:
Sebuah Use-case juga dapat meng-extend Use-case lain dengan behaviour-nya sendiri. Sementara hubungan generalisasi antar Use-case menunjukkan bahwa Use-case yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.
Contoh Use-case (extend):
Keterangan:
Setelah pasien membuat temu janji dengan dokter, pasien ini tiba-tiba mendapat halangan sehingga tidak dapat memenuhi janjinya. Oleh karena itu, pasien ini membatalkan janji yang sudah dibuat. Ini merupakan contoh dari kasus extend dimana “Make Appointment” adalah base Use-case dan “Cancel Appointment” merupakanextended Use-case.
Gambar Contoh Interaksi Antara Aktor dan Sistem (Use-case):
Setelah pasien membuat temu janji dengan dokter, pasien ini tiba-tiba mendapat halangan sehingga tidak dapat memenuhi janjinya. Oleh karena itu, pasien ini membatalkan janji yang sudah dibuat. Ini merupakan contoh dari kasus extend dimana “Make Appointment” adalah base Use-case dan “Cancel Appointment” merupakanextended Use-case.
Gambar Contoh Interaksi Antara Aktor dan Sistem (Use-case):
Berikut adalah Contoh Use-case description:
Keterangan
Normal course:
Rangkaian kejadian yang terjadi sesuai harapan.
Alternate course:
Mendokumentasikan kelakuan Use-case jika terjadi exception.
Pre-condition:
Kondisi yang harus dipenuhi sebelum Use-case ini dijalankan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan singkat atau dapat pula berupa nama Use-case.
Post-condition:
Batasan pada keadaan sistem setelah Use-case ini diesksekusi dengan baik. Dapat berupa nama Use-case.
Normal course:
Rangkaian kejadian yang terjadi sesuai harapan.
Alternate course:
Mendokumentasikan kelakuan Use-case jika terjadi exception.
Pre-condition:
Kondisi yang harus dipenuhi sebelum Use-case ini dijalankan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan penjelasan singkat atau dapat pula berupa nama Use-case.
Post-condition:
Batasan pada keadaan sistem setelah Use-case ini diesksekusi dengan baik. Dapat berupa nama Use-case.
Komponen Pembentuk Use Case
Diagram :
1. Actor
1. Actor
Pada
dasarnya actor bukanlah bagian dari use case diagram,
namun untuk dapat terciptanya suatu use case diagram diperlukan
beberapa actor. Actor tersebut mempresentasikan
seseorang atau sesuatu (seperti perangkat, sistem lain) yang berinteraksi
dengan sistem. Sebuah actor mungkin hanya memberikan informasi
inputan pada sistem, hanya menerima informasi dari sistem atau keduanya
menerima, dan memberi informasi pada sistem. Actor hanya
berinteraksi dengan use case, tetapi tidak memiliki kontrol atas use
case. Actordigambarkan dengan stick man . Actor dapat
digambarkan secara secara umum atau spesifik, dimana untuk membedakannya kita
dapat menggunakan relationship.
2. Use Case
Use
case adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem, sehingga customer atau
pengguna sistem paham dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang akan dibangun.
Catatan : Use case diagram adalah penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user), sehingga pembuatan use case lebih dititikberatkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian.
Cara menentukan Use Case dalam suatu sistem:
a. Pola perilaku perangkat lunak aplikasi.
b. Deskripsi tugas dari sebuah actor.
c. Sistem atau “benda” yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada actor.
d. Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak (*bukan bagaimana cara mengerjakannya).
Catatan : Use case diagram adalah penggambaran sistem dari sudut pandang pengguna sistem tersebut (user), sehingga pembuatan use case lebih dititikberatkan pada fungsionalitas yang ada pada sistem, bukan berdasarkan alur atau urutan kejadian.
Cara menentukan Use Case dalam suatu sistem:
a. Pola perilaku perangkat lunak aplikasi.
b. Deskripsi tugas dari sebuah actor.
c. Sistem atau “benda” yang memberikan sesuatu yang bernilai kepada actor.
d. Apa yang dikerjakan oleh suatu perangkat lunak (*bukan bagaimana cara mengerjakannya).
Relasi dalam Use Case
Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:
- Association,
menghubungkan link antar element.
- Generalization,
disebut juga inheritance (pewarisan), sebuah elemen dapat merupakan
spesialisasi dari elemen lainnya.
- Dependency,
sebuah element bergantung dalam beberapa cara ke element lainnya.
- Aggregation,
bentuk assosiation dimana sebuah elemen berisi elemen lainnya.
Tipe relasi/stereotype yang
mungkin terjadi pada use case diagram:
- include, yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah event dapat
terjadi, dimana pada kondisi ini sebuah use case adalah bagian dari use
case lainnya.
- extends, kelakuan
yang hanya berjalan di bawah kondisi tertentu seperti menggerakkan roda.
- communicates, mungkin ditambahkan untuk asosiasi yang
menunjukkan asosiasinya adalah communicates association .
Ini merupakan pilihan selama asosiasi hanya tipe relationship yang
dibolehkan antara actor danuse case
Tidak ada komentar:
Posting Komentar